“Pak, politik itu apa sih?" tanya Dul Gembil pada ayahnya, si Mat Jemblung, “Gini Mbil, Ayah itu yang mencari nafkah bagi keluarga, jadi ayah bisa disebut KAPITALISME.
Ibumu yang mengatur keuangannya, jadi ibaratnya PEMERINTAH.
Ayah dan Ibu wajib memenuhi kebutuhanmu, sehingga kau disebut RAKYAT.
Sedang Mbok Tukri pembantu kita itu dianggap sebagai BURUH. Sekarang adikmu yang masih bayi, kita sebut dia MASA DEPAN.
Sekarang pikirkanlah hal ini dan pertimbangkanlah apakah ini masuk akal bagimu.
Dul Gembil masuk ke kamarnya dan memikirkan apa yang baru saja dikatakan, ayahnya.
Tengah malam, dia mendengar adiknya menangis, lalu dia bangun dan memeriksanya. Dia menemukan adiknya basah kuyup dan kotor karena adiknya, pipis dan buang air besar.
Dul Gembil lalu pergi ke kamar orang tuanya, melihat ibunya sedang tidur nyenyak dan mendengkur. Dia tak ingin membangunkan ibunya, kemudian ia pergi ke kamar pembantu. Pintunya terkunci, dan dia mengintip dari lubang kunci dan melihat ayahnya sedang bercinta dengan si, pembantu. (walaah2x)
Akhirnya Dul Gembil kembali ke kamarnya.
Pagi berikutnya, Dul Gembil berkata pada ayahnya, Mat Jemblung, “Kurasa sekarang aku, mengerti apa itu politik.”. “Bagus,Mbil, terus apa pendapatmu tentang politik?” tanya Mat Jemblung. “Ketika Kapitalisme sedang memanfaatkan Buruh, Pemerintah tidur, Rakyat terabaikan dan Masa depan berada dalam kesulitan besar," Jawab Dul Gembil dengan tenang.
Ibumu yang mengatur keuangannya, jadi ibaratnya PEMERINTAH.
Ayah dan Ibu wajib memenuhi kebutuhanmu, sehingga kau disebut RAKYAT.
Sedang Mbok Tukri pembantu kita itu dianggap sebagai BURUH. Sekarang adikmu yang masih bayi, kita sebut dia MASA DEPAN.
Sekarang pikirkanlah hal ini dan pertimbangkanlah apakah ini masuk akal bagimu.
Dul Gembil masuk ke kamarnya dan memikirkan apa yang baru saja dikatakan, ayahnya.
Tengah malam, dia mendengar adiknya menangis, lalu dia bangun dan memeriksanya. Dia menemukan adiknya basah kuyup dan kotor karena adiknya, pipis dan buang air besar.
Dul Gembil lalu pergi ke kamar orang tuanya, melihat ibunya sedang tidur nyenyak dan mendengkur. Dia tak ingin membangunkan ibunya, kemudian ia pergi ke kamar pembantu. Pintunya terkunci, dan dia mengintip dari lubang kunci dan melihat ayahnya sedang bercinta dengan si, pembantu. (walaah2x)
Akhirnya Dul Gembil kembali ke kamarnya.
Pagi berikutnya, Dul Gembil berkata pada ayahnya, Mat Jemblung, “Kurasa sekarang aku, mengerti apa itu politik.”. “Bagus,Mbil, terus apa pendapatmu tentang politik?” tanya Mat Jemblung. “Ketika Kapitalisme sedang memanfaatkan Buruh, Pemerintah tidur, Rakyat terabaikan dan Masa depan berada dalam kesulitan besar," Jawab Dul Gembil dengan tenang.
Source: milis Bali Blogger Community.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar