Minggu, 10 April 2011

Aurora



Sekian waktu menyangga mataharimu,
tak juga bisa meneduhkanmu.
Kau tetap saja berlari liar memburai pelangi
hingga warna tak rapi lagi...

Sayapmu bukanlah milikku
tapi kepakannya selalu jadi anginku,
kering tak menyejukkan...
Kau tetap saja terbang liar memintal hujan
seperti permadani bagi istana awan...

...bisakah engkau bersama angin utara
memadukan warna yang berserak
menjadi sebuah nyala aurora kelak?
agar matahari mendapatkan kembali dewi langit
yang telah lama pergi...

( Harry Suryo, 100411 )

Related Post



Tidak ada komentar: