Suatu hari Markum dan Jaikem (istrinya) keluar kota dan menginap di sebuah hotel yang cukup bagus walaupun tidak berbintang. Keesokan paginya ketika akan keluar hotel, mereka harus membayar Rp 650.000,-. “Hah? Ini sih tarif hotel bintang 5. Nggak salah?” tanya si Markum pada manajer hotel dan memprotes tarif yang terlalu tinggi. “Hotel ini dilengkapi dengan kolam renang standar internasional, ruang konferensi dan berbagai hiburan taraf internasional,” kata manajer ketus.
“Hloh, kami 'kan sama sekali tidak memanfaatkan fasilitas yang Bapak sebut tadi,” kata Markum bersikeras. “Ya salah Bapak sendiri. Fasilitas itu disediakan untuk dimanfaatkan,” kata si manajer tak mau kalah. Akhirnya Markum mengeluarkan uang Rp 100.000,- dan mengulurkannya kepada si manajer. “Kokcuma seratus ribu?” tanya manajer. “Karena Bapak harus membayar Rp 500.000.- untuk tidur dgn istri saya," jawab Markum. “Uedan!!!, tapi saya tidak tidur dengan istri Bapak…” jawab manajer bingung. “Ya salah sendiri. Lha sudah tersedia semalaman, kenapa tidak dimanfaatkan…” jawab Markum ketus.
“Hloh, kami 'kan sama sekali tidak memanfaatkan fasilitas yang Bapak sebut tadi,” kata Markum bersikeras. “Ya salah Bapak sendiri. Fasilitas itu disediakan untuk dimanfaatkan,” kata si manajer tak mau kalah. Akhirnya Markum mengeluarkan uang Rp 100.000,- dan mengulurkannya kepada si manajer. “Kokcuma seratus ribu?” tanya manajer. “Karena Bapak harus membayar Rp 500.000.- untuk tidur dgn istri saya," jawab Markum. “Uedan!!!, tapi saya tidak tidur dengan istri Bapak…” jawab manajer bingung. “Ya salah sendiri. Lha sudah tersedia semalaman, kenapa tidak dimanfaatkan…” jawab Markum ketus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar