Senin, 28 Maret 2011

Pilon O'on



Mat Jemblung yang mencoba berbisnis kertas ditanya sama si Markum, "Mblung, kalo kertas warnanya merah jambu artinya apa?" " Wah itu artinya lagi kasmaran," jawab Mat Jemblung. "Eee...kalau warna merah?" tanya Markum lagi, "Berani. Api cintanya membara..."jawab Mat Jemblung semangat. "Kalo warna putih?" tanya Markum lagi, "Suci, bersih, jujur pokoke terbuka gak ditutup-tutupi dwehh!!" jawab Mat Jemblung mulai agak kesal. "Sekarang kalo warnanya hitam, apa artinya?" tanya Markum dengan muka agak nylekit, " Huuuhhh!! wong kenthirpun pasti tahu, itu mesti kertas KARBON!!!" jawab Mat Jemblung kesal.

_________________




 
"Kenapa ya, setiap minum kopi, mata kanan saya terasa sakit seperti ada yang nusuk2?" kata Mat Jemblung. "Hmm.. kalau gitu, coba setiap akan minum kopi, keluarkan dulu sendoknya dalam cangkir, baru diminum," kata si Markum.

_________________








" Kum, Markum!!!, cepet sampeyan pulang, rumah sampeyan di kirimi bom!!!," kata Mat Jemblung sambil ter-gopoh2, "Apaaa?....syukurlah kalau begitu..." jawab Markum tenang, " Lho koq begitu?"  tanya Mat Jemblung heran, " Lha biarkan saja bom itu njeblug, lha wong rumah saya itu sudah lama mau saya renovasi, jadi bom itu memudahkan kami untuk membongkarnya!!, hemat diongkos."

_________________



Suatu hari Markum dan Brocel (tuli) sdg mengantar mayat, 
“Cel, cepet thithik tah…. langite mendung.” kata Markum, 
“Opo??! Mayite mlembung..?”,tanya Brocel, 
“Wah saiki mulai grimis..!” kata Markum, 
“Hahh?? Mayite mringis?? Wah aku mulai mengkorok ki Kum….” 
“Wealah, udane saiki wis mandek…”kata Markum, 
“Hahhhh?? mayite saiki ngadek??! ojo medeni aku tah!!!" kata Brocel mulai ketakutan, 
“Woooo dasar budeg, maksudku langite wis terang….” 
“Opo?? mayite saiki mbrangkang??? Wis wis aku mulih wae, kowe wae sing ngeterke….!!” kata Brocel semakin panik, 
“Dasaaaarr budeg… Langit… dudu mayitttt……!!” kata Markum, 
“Hahhhh??? Mayite nggowo arit..??? Hiiiiiiiii……” kata Brocel sambil lari.


_________________


“Apa saja yg terasa sakit?” tanya Dokter. “Semua sakit, Dok.” Jawab Markum. Ia menyentuh lutut dengan telunjuk kanan. “Auww, sakit!” Kemudian menyentuh pipi, jidat, bahkan perutnya, semuanya diiringi teriakan kesakitan. “Tuh kan Dok, semuanya sakit!” “Ya jelas!!! Ini sih bukan semuanya yg sakit, tapi tulang telunjuk kamu yg infeksi tertusuk paku!”


_________________

"Pengalaman saudara?" tanya kepala personalia pada saat wawancara lamaran kerja, "Di Koperasi Simpan Pinjam, pak" jawab Markum, "Bagus, jabatan terakhir Saudara?" tanya kepala personalia lagi, "NASABAH!!!" jawab Markum polos.

_________________





" Kenapa hujan turunnya selalu dari atas ke bawah ya? tanya Markum, " Ya, karena uap dari air dibumi berkumpul diatas awan, lalu turun ke bumi sebagai hujan..." jawab Mat Jemblung serius, "Walaaah sok pinter sampeyan!!!, yang jelas kalau air hujan dari bawah ke atas, saya jadi bingung, piye carane pake payung."

_________________





Saat diminta tolong oleh Mat Jemblung untuk mengangkat kotak obat, Markum berusaha dg hati2 dan pelan-pelan sekali mengangkatnya, meskipun kotak obat itu tidak seberapa berat. "Hei, Ayo cepet dikit, sampeyan payah buanget, ngangkat kayak gitu aja klemar-klemer?" kata Mat Jemblung. "Ssssstttt....jangan berisik!!! Saya gk mau membangunkan obat tidur yang ada di dlm kotak obat ini," jawab si Markum polos.

_________________




Suatu hai Markum melihat Mat Jemblung lagi nulis surat, "Tumben sampeyan nulis surat... emang nulis surat buat siapa?" " Ehm, aku nulis surat buat diriku sendiri,"
jawab Mat Jemblung. "Hloh piye to kiek? Lha terus apa yang sampeyan tulis dalam surat itu?" tanya Markum. "Lha mana kutahu? Aku kan baru akan menerima surat ini besok pagi," jawab Mat Jemblung, "Wooo, dasar semprulll!!!" kata Markum jengkel.

_________________



Markum kaget ketika masuk mendengar Mat Jemblung bernyanyi. Cuma anehnya, dia bernyanyi sambil tidur telentang. Markum jadi heran lagi saat Mat Jemblung tengkurap dan menyanyikan lagu yang lain. "Hai, mengapa kamu tadi menyanyi dengan tidur telentang dan sekarang tengkurap?" tanya Markum, "Ya kan tadi side A , sekarang side B." jawab Mat Jemblum kalem.


_________________



 Setiap malam sebelum tidur Anak si Jaikem selalu minta diceritakan sebuah cerita oleh ibunyanya......, ceritanya begini:

Ada seorang ibu yang tinggal bersama anaknya. Setiap malam si anak minta diceritakan sebuah cerita oleh ibunyanya, ceritanya begini:
Ada seorang ibu yang tinggal bersama anaknyanya. Setiap malam si anak minta diceritakan sebuah cerita oleh ibunyanya, ceritanya begini:
Ada seorang ibu yang tinggal bersama cucunya. Setiap malam si cucu minta diceritakan sebuah cerita oleh ibunya, ceritanya begini:
Ada seorang ibu yang tinggal bersama anaknya. Setiap malam si anak minta diceritakan sebuah cerita oleh ibunyanya, ceritanya begini:
Ada seorang ibu yang tinggal bersama anaknya. Setiap malam si anak minta diceritakan sebuah cerita oleh ibunya, ceritanya begini:
Ada seorang ibu yang tinggal bersama anaknya. Setiap malam si anak
minta diceritakan sebuah cerita oleh ibunya, ceritanya begini...dst.


___________








Suatu hari, saat Mat Jemblung jadi kenek truk. Setelah pulang ke pangkalan Mat Jemblung membantu supirnya yang orang Betawi untuk parkir,

" Ya' terus bang boss...terus bang boss...." teriak Mat jemblung.

Karena Mat Jemblung yang baru jadi kenek belum mahir, maka tak ayal.... Truknya pun menabrak Tembok Gubrak!!!, 

Supirnyapun marah besar, " Kenek Kampret lo......!!!!!! " 

Dengan lugunya, Mat Jemblung pun menjawab dg logat jawanya yg kental : 

"  Ndhak koq Bang boss...ndhak kenek kampret!!, tapi kenek tembuok bang....!" (dalam bahasa Jawa : kenek=kena)

 

_______________

 

Suatu hari di musim hujan, Markum menyuruh Mat Jemblung mencuci vespanya yang sangat kotor karena kemarin mereka seharian sibuk manyeng demi sesuap nasi, 
“Mblung tolong cucikan dulu vespa itu, supaya kita bisa manyeng lagi hari ini!”
“Walaaaah gak usahlah…nanti toh kotor lagi”. Ya terpaksa mereka jalan terus dg vespa yg super kotor. 
Setelah menjelang siang, si Mat Jemblung merasa lapar dan minta kepada Markum untuk makan siang,
“Kum, makan siang dulu yok, perut sudah laperrr,”
“Walaaaah gak usahlah, nanti toh lapar lagi….” jawab Markum kalem

 ___________ 

 


 “Kum, minggu lalu aku ambil dan pinjam sebuah bukumu, tapi buku itu sungguh gk bermutu!” kata Mat Jemblung. 

“Memangnya buku apa sih yang sampeyan pinjam?” tanya Markum. 

“Hurufnya kecil-kecil, tidak ada spasi, tidak ada paragrafnya, semuanya hanya huruf-huruf, tidak ada gambar menarik, dan yang paling menyedihkan, buku itu sama sekali tidak menceritakan apapun padahal ada banyak nama orang di dalamnya!” kata Mat Jemblung, 

" Mana coba saya lihat..., Wealaaaaaan... lha wong ini kan buku telepon yang saya kira hilang minggu lalu itu!”

 __________________
 
Mat Jemblung masuk sendirian ke sebuah warem (warung remang), lalu pesan satu gelas bir. Dia minum itu bir pelan-pelan, tapi sebelum habis dia keluar sebentar. Didapatkannya bahwa sepeda onthel yang dibawanya tadi tidak ada lagi di tempat parkir. Ia masuk kembali ke warung dan mencabut sangkur satpam pinjaman dari Markum, sambil berteriak, 
" SIAPA DI ANTARA SAMPEYAN2 DI SINI YANG BERANI MENCURI SEPEDA SAYA?"
Tidak ada seorang pun dalam WARUNG itu yang berani menjawab. Mat Jemblung menaruh sangkurnya di meja, lalu teriak lagi, 
" OKE, DWEH, SAYA PESAN SATU GELAS BIR LAGI, DAN KALAU NANTI SAYA HABIS MINUM ITU, SEPEDA GAK KEMBALI LAGI DI TEMPATNYA, SAYA BAKAL LAKUKEN APA YANG PERNAH PERNAH LAKUKEN DI PASAR MALING!"

Ia pesan segelas bir lagi, dia tenggak, lalu dia melangkah ke luar. Eh, itu SEPEDANYA memang betul sudah kembali ke tempatnya. Maka dia pun naik SEPEDANYA tapi kemudian teringat bahwa dia belum bayar birnya.

Waktu Mat Jemblung mau membayar, si penjaga warung tanya, 
" Emangnya apa nyang dulu Ente lakuken di Pasar Maling?"

" Maksud sampeyan waktu SEPEDA SAYA nggak kembali?". 
Si penjaga Warung mengangguk. 
" .....YA, SAYA PULANG JALAN KAKI TOH."

 ___________

 

 

Mat Jemblung yang sedang lapar memasuki restoran Padang yang memang terkenal komplit makanannya. Sampai di dalam, dia disambut oleh pelayan restoran,
"Selamat siang, Pak. Ada yang bisa dibantu?" 
"Ikan, ada?" 
"Ada, Pak!," jawab pelayan, 
"Ayam, ada?," tanya Mat Jemblung, 
"Ada, Pak!"  jawab pelayan, 
"Kambing, ada?,"  tanya Mat Jemblung lagi, 
"Ada, Pak!,"  jawab pelayan,  
"Lha koq rame bener? Sekarang suruh semuanya keluar dulu, saya mau makan!," kata Mat Jemblung.
___________









"Malem jum'at kliwon...," kata Mat Jemblung, 
"Lha trus ngapa?"tanya Markum..
"Ya biasa to...kayak gk tau adate...kridho lumahing asta, golek saweran ning Bergota" jawab Mat Jemblung,
"  Wooow dasar kere gemblung!!!"
 
___________
Suatu saat Mat Jemblung tanya pada Mat Jemblung :
"Kum, Kenapa ya temen si boss yang berasal dari India, kalau diajak ngomong bisanya geleng2 kepala terus?, Apa artinya ya Kum?”
"Ya tinggal dilihat berapakali dia menggelengkan kepalanya saja ti Mblung!” jawab si Markum.
”Maksud sampeyan?” tanya Mat Jemblung, 
”Kalo dia menggelengkan kepala satu kali, itu artinya dia meng “iya”kan ucapan kamu, sama seperti menganggukan Kepala di Indonesia.”

”Terus Mang, kalo dua kali apa?” tanya mat Jemblung lagi, 
"Itu artinya dia siap melaksanakan apa yang diperintahkan, sama seperti menghormat di kalangan tentara kita”, jawab Markum, 
“Nah kalo lebih dari dua kali geleng2 kepalanya, apa maksudnya Kum?”.
 ”Kalo menggeleng kepalanya lebih dari dua kali, itu tandanya dia lagi bilang sama kamu: ”Sampeyan dari tadi ngomong mulu, kapan selesainya, bikin kepala gua mumet“, dia lagi mabuk omongan sampeyan, sama kayak orang lagi sakaw di Indo, leng-geleng geleng, leng-geleng geleng…..!”.
 _______________
Seorang professor menyewa perahu dan Markum sbg nelayannya untuk berlayar ke kota lain di seberang lautan. “Apa kamu bisa membaca dan berhitung?” 
“Tidak, tuan,” jawab Markum. 
"Sayang sekali. Seperempat hidupmu telah hilang.” Lalu si Professor kembali bertanya: 
“Tahukan kamu tentang ilmu perbintangan?" 
“Wah ya jelaaaas.... Gk bisa!!” jawab Markum. 
“Hmm, sayang sekali. Seperempat hidupmu telah kau sia-siakan?” guman si professor lagi. 
Lalu dilanjutkanlah pertanyaannya itu “Tahukah kamu, tentang ilmu dagang?” 
“Tidak," jawab Markum lagi.
“Hmm sayang sekali. Seperempat hidupmu telah terbuang”
Cuaca semakin buruk, angin bertambah kencang dan ombak tinggi menggulung-gulung. Perahu bergolak naik-turun dan terguncang-guncang hebat. Tapi keduanya tetap asyik dengan pecakapan mereka. Dan demikianlah, berbagai ilmu ditanyakan kepada Markum, dan setiap kali Markum menjawab “tidak” maka sepersekian hidupnya telah hilang.
Ketika cuaca makin tidak menentu dan perahu makin oleng, maka tak lama lagi perahu ini akan tenggelam. Keduanya segera terdiam. Dalam suasana mencekam itu tiba2 Markum tanya :
"Apakah Tuan bisa berenang?”, 
“Tidak,”jawab si professor cemas. 
“Wooow, sayang sekali. Seluruh hidup Tuan akan segera hilang!”
 
_____________
 


Seorang preman sangar mendekati dan menggertak si Markum, Mat Jemblung, Sape'i dan Joko Brocel yg lg ngopi di Warung : "Hei!! siapa yg berani sama aku???", "Aku!!!" jawab Markum, "Baguss...terus kamu?" tanya preman pd Mat Jemblung "Wani (berani) ae to nying!!" jwb Mat Jemblung. "Lalu kalian?" tanya si preman pada Sape'i dan Joko Brocel : "Siapa takut?" jwb mereka serempak. "Jadi semua berani ya...wah klo gitu kita ini semua pemberani. Hidup pemberani" kata si preman yg ngeper.


_________________






Markum mencoba melamar jadi anggota kepolisian. Karena itu ia harus menjalani suatu test di hadapan seorg perwira. Karena sadar kalo Markum tidak terlalu cerdas, maka sang perwira hanya menanyakan sebuah pertanyaan yang sederhana.
"Saudara Markum, tahukah Anda siapa yang membunuh John Lennon?"
Markum berfikir keras, tapi dia tetep gk bisa menjawab.
"OK," kata si perwira. "Kamu tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."
"Gimana hasil testnya Kum? Apakah kau diterima?" tanya Mat Jemblung.
"Bukan hanya diterima, Mblung," katanya sambil tersenyum lebar, "Saya malah ditugasi memecahkan sebuah kasus pembunuhan."




_________________








"Kata orang2 pinter, di antara sekumpulan tikus gk ada politisinya. Tapi di antara sekumpulan politisi banyak tikusnya...bener gk sih Kum?" tanya Mat Jemblung, "Wah yo embuhlah!!, yg jelas kata ndoro Raden Mengi, 'poli' itu kan artinya 'banyak', kayak 'poligami', 'poliandri', 'poliklinik', jadi ya repot kalo 'poli-tikus' diartikan banyak tikus...tapi moga2 aja gklah, ya toh..ya toh!!" kata si Markum.
_________________


Karena roknya begitu ketat, seorang gadis sulit mengangkat kakinya untuk naik ke dalam bis. Karena itu dia tarik sedikit resleting roknya ke bawah agar untuk memberi ruang pada kakinya ketika diangkat. Tapi kakinya masih belum bisa naik, sekali lagi tangannya ke belakang dan menarik sedikit lagi resletingnya. Masih juga terasa ketat, untuk itu gadis tersebut mengulanginya untuk yg keempat kalinya, tapi tiba2 sepasang tangan mengangkat pantatnya dan menaikkannya ke dalam bis. Tentu saja dia berang. "Apa2 an sih. Kurang ajar!! Nggak sopan amat!!." "Lho piye to? nggak sopan mana sama menarik resleting celanaku sampai tiga kali," jawab Mat Jemblung di belakangnya


_________________






Markum nulis kata2 di secarik kertas pada Brocel yg tuli, karena keduanya telat pulang rumah gara2 dibikin mabuk si Mat Jemblung, "Wah, cel!!, td malam si Jaikem, istriku, marah2 gara2 pulang telat semalam, trus kalo kamu gimana?"
Si Brocel langsung bales nulis, "Kalo aku beruntung banget! Meski saat itu isteriku belum tidur, sengaja nungguin aku. Waktu masuk kamar, mulai deh dia dengan wajah angkernya itu marah-marah, mencak-mencak, dan berteriak-teriak kepadaku." Markum lalu kembali nulis, "Hloh kayak gitu koq dibilang beruntung?" Dijawab lewat tulisan lg oleh si Brocel, "Ya aku cuma tutup mata aja!"
_________________




Markum masuk ke sebh rumah makan, setelah duduk dia panggil pelayan dg me-ngetuk2 sendok di meja. Seorg pelayan datang sambil mengeluarkan sebh sendok dr kantong celananya dan meletakkannya dimeja. Markum tanya, “Apa semua pelayan disini bawa sendok di dlm kantong celana kayak kamu?” “Ya. Krn dlm penelitian efisiensi kerja, 70% tamu menggunakan sendok untuk memanggil pelayan. Krn itu kami sll bw sendok bersih kemanapun pergi, Nah.. hemat waktukan? gk perlu balik k dapur,”jwb pelayan. Markum lalu makan pesanannya. Eh, saat dia mau bayar, dia lihat hal yg aneh dr pelayan itu,“Kenapa ada tali menggantung di resleting celanamu?” Pelayan itu menjawab “Ya, krn untuk efisiensi waktu, kami menghabiskan waktu yg cukup lama jika harus mencuci tangan setelah buang air kecil. Lihatlah kami mengikat “emprit” kami dengan tali ini. Jadi klo pengen pipis, tinggal tarik tali, si emprit keluar dan langsung mancur.. jadi gk perlu pegang sm sekali dan gk perlu cuci tangan. Hemat banyak waktu kan?” “Weit, Stop..stop.. tunggu! Terus gimana kamu kembalikan empritmu itu ke dlm celana?” “Waduh..saya sih gk tau tentang pelayan yg lain, yg jelas saya sih pakai sendok yg saya bawa.”
_________________
“Hloh Apa salah saya Pak? Saya pake helm, pake jaket, punya SIM, STNK bawa, kenapa saya di tilang ?” tanya Mat Jemblung. si Polisi menjawab dengan enteng :
“Sebel aja saya lihat sampeyan… lha wong dari tadi lari2, muter2 pake jaket dan pake helm tapi nggak pake motor,”

_________________


Ketika Mat Jemblung sedang puasa Senin-Kamis, tiba-tiba dia merasa sakit kepala. Mat Jemblung pun langsung minum obat. Melihat itu Markum tanya : "Lho kan sampeyan lagi puasa, kenapa minum obat?" "itulah oke nya bodrex, dapat dminum kapan saja, selalu oke setiap saat..,"jawab Mat Jemblung. "Hallaaah alasan kampret!!!" jawab Markum.




Related Post



Tidak ada komentar: